Rabu, 01 Juni 2011

IKAN ASIN


Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak garam. Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-bulan, walaupun biasanya harus ditutup rapat.

Proses pembuatan


       Beraneka jenis ikan yang biasa diasinkan, baik ikan darat maupun ikan laut. Ikan-ikan ini dikumpulkan dalam suatu wadah dan lalu ditaburi atau direndam dalam larutan garam pekat. Ikan-ikan yang besar biasanya dibelah atau dipotong-potong lebih dulu agar garam mudah meresap ke dalam daging.
     Karena perbedaan kepekatan dan tekanan osmosis, kristal-kristal garam akan menarik cairan sel dalam daging ikan keluar dari tubuhnya. Sementara itu partikel garam meresap masuk ke dalam daging ikan. Proses ini berlangsung hingga tercapai keseimbangan konsentrasi garam di luar dan di dalam daging.
   Konsentrasi garam yang tinggi dan menyusutnya cairan sel akan menghentikan proses autolisisdan menghambat pertumbuhan bakteri dalam daging ikan.
Setelah itu, ikan-ikan ini dijemur, direbus atau difermentasi untuk meningkatkan keawetannya

Faktor-faktor yang berpengaruh


Kecepatan penetrasi garam ke dalam tubuh ikan dipengaruhi oleh beberapa hal. Di antaranya:
  • Konsentrasi garam
Semakin tinggi konsentrasi garam yang digunakan, semakin cepat proses masuknya garam ke dalam daging ikan. Akan lebih baik apabila digunakan garam kristal untuk mengasinkan.
  • Jenis garam
Garam dapur murni (NaCl 95%) lebih mudah diserap dan menghasilkan ikan asin dengan kualitas yang lebih baik. Garam rakyat mengandung unsur-unsur lain (Mg, Ca, senyawa sulfat), kotoran, bakteri dan lain-lain yang dapat menghambat penetrasi garam dan merusak rasa ikan.
  • Ketebalan daging ikan
Semakin tebal daging ikan, proses pengasinan akan membutuhkan waktu yang semakin lama dan garam yang lebih banyak. Sehingga ikan-ikan besar biasanya dibelah-belah, dikeping atau diiris tipis sebelum diasinkan.
  • Kadar lemak dalam daging
Kadar lemak yang tinggi (di atas 2%) akan memperlambat penetrasi garam ke dalam daging ikan.
  • Kesegaran daging ikan
Ikan yang kurang segar memiliki daging yang lebih lunak dan cairan tubuh yang mudah keluar, sehingga proses pengasinan bisa lebih cepat. Namun juga garam yang masuk dapat terlalu banyak sehingga ikan menjadi terlalu asin dan kaku.
  • Suhu daging ikan
Semakin tinggi suhu daging ikan, semakin cepat garam masuk ke dalam tubuh ikan.

Ikan asin dan bahan pengawet berbahaya

    Pengolahan ikan asin secara tradisional hampir selalu membutuhkan bantuan sinar matahari untuk mempercepat pengeringan, dan mencegah agar ikan tidak menjadi busuk.
Masalahnya matahari tidak selalu bersinar dengan cukup setiap harinya, terutama di musim hujan di mana awan mendung seringkali menutupi langit. Akibatnya, banyak ikan yang tidak terawetkan dengan baik, menurun kualitasnya, dan bahkan menjadi busuk.
    Untuk mengurangi kerugian, sementara pengolah mengambil jalan pintas menggunakan bahan-bahan kimia seperti pestisida dan formalin. Bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan ini digunakan sebagai pengawet tambahan untuk mencegah pembusukan. Formalin juga mencegah pengurangan bobot ikan yang berlebihan akibat menguapnya cairan tubuh ikan yang diasinkan.
      Alternatif bahan pengawet tambahan yang aman adalah khitosan. Akan tetapi bahan yang diekstrak dari cangkang udang dan kepiting ini belum populer dan belum diproduksi secara massal di Indonesia.

Pengusaha ikan ujung berung

      Sekilas tentang ikan asin yang di jelaskan di atas mulai dari apa itu ikan asin sampai tahap pemrosesan nya ngomong-ngomong tentang ikan asin saya melakukan observasi ke pasar ujung berung dan melakukan sedikit wawancara dan memotret langsung ikan asin tersebut di sekian banyak pedagang ikan asin saya memilih satu orang di antara nya ,yaitu pa yayat seorang pedagang ikan asin di pasar ujung berung ,yang sudah berdiri sejak tahun 1992 dan dengan penjualan ikan asin ini dia mendapatkan untung yang besar ,dan ada yang lebih penting lagi yaitu dari sekilas penjelasan tentang ikan asin di atas yang di katakan bahwa ikan asin menggunakan pengawet tetapi ikan asin yang di jual pak yayat ini ternyata tidak penggunakan pengawet karena di olah menggunakan sinar matahari dan dagangan nya selalu habis tetapi jika turun hujan pak yayat biasa nya tidak berjualan untuk galeri jenis ikan dan harga nya bisa di lihat di samping beranda ,jika berminat anda bisa datang langsung ke pasar ujung berung ^_^

1 komentar:

CANDRA BANYU KUSUMAH mengatakan...

boleh nih ke sana!

Posting Komentar